Seng (Zinc) tersebar luas di seluruh tubuh, yaitu pada tulang, gigi,
rambut, kulit, hati, otot, sel-sel darah putih, dan testis. Seng
merupakan komponen untuk lebih dari 100 enzim, termasuk enzim- enzim yang
berperan dalam pembentukan RNA (Ribonucleic Acid) dan DNA
(Deoxyribonucleic Acid). Zat seng (Zn) atau Zinc adalah suatu mineral esensial yang secara alami terdapat pada beberapa makanan. Zat zinc memiliki peran penting dalam metabolisme sel bagi tubuh manusia.
Peran penting Zat zinc dalam tubuh manusia adalah sebagai:
- fungsi imun
- sintesis
- penyembuhan luka
- sintesis DNA
- pembelahan sel
- sebagai mineral yang mendukung tumbuh kembang normal selama masa kehamilan, masa bayi, anak dan remaja
- untuk merasakan bau dan rasa.
Rekomendasi konsumsi seng perhari |
Zat seng/Zn/zinc terdapat pada:
- makanan tertentu
- suplemen
- ASI Ibu
Air Susu Ibu (ASI) memberikan kecukupan zinc (2 mg/hari) untuk 4-6 bulan pertama kehidupan, sedangkan rekomendasi jumlah zinc untuk usia 7-14 bulan adalah 3 mg/hari. Oleh karena itu bayi usia 7-14 bulan perlu mengonsumsi makanan sesuai umur yang mengandung zinc. Kecukupan zinc akan meningkatkan rata-rata pertumbuhan pada bayi dan anak yang mengalami gangguan pertumbuhan ringan sampai sedang atau bahkan sampai perawakan pendek yang mengalami kekurangan zinc.
Akibat yang ditimbulkan oleh kekurangan zat seng/zinc/Zn ditandai dengan:
- hilangnya nafsu makan
- gangguan pertumbuhan
- kegagalan fungsi imun atau kekebalan tubuh
- kerontokan rambut
- diare
- keterlambatan maturitas seksual
- impotensi
- hipogonadisme pada laki-laki
- lesi pada mata kulit
- kehilangan berat badan
- hambatan penyembuhan luka
- rasa kecap tidak normal
- kelainan mental
Kekurangan zinc ringan sampai sedang akan menyebabkan kegagalan fungsi sel-sel makrofag dan netrofil, sel natural killer dan aktifitas komplemen. Kekurangan zinc yang berat menyebabkan penekanan fungsi imun. Seseorang yang kadar zinc nya rendah akan terjadi penurunan proliferasi limfosit. Keadaan tersebut akan membaik dengan menambah zinc dalam tubuh.
Zinc sangat berpengaruh pada proses penyembuhan luka. Zinc membantu memelihara integritas kulit dan membrane mukosa. Contoh pada pasien dengan luka di kaki, biasanya metabolisme tidak normal dan kadar zinc rendah. Luka ini akan membaik dengan pemberian zinc.
Tingginya angka kematian bayi dan anak pada negara berkembang berhubungan dengan diare akut. Kekurangan zinc beresiko meningkatkan kepekaan terhadap infeksi seperti diare pada bayi dan anak. Penelitian menunjukkan bahwa anak gizi buruk dengan diare lalu diberi zinc 4-40 mh per hari, akan mengalami perpendekkan masa diarenya.
Kelebihan zat zinc dapat meyebabkan terjadinya keadaan akut dan kronis yang reaksinya adalah:
- mual
- muntah
- kehilangan nafsu makan
- kram perut
- diare
- sakit kepala
Reaksi kronis adalah rendahnya kadar copper, gangguan fungsi besi, pengurangan fungsi kekebalan tubuh dan penurunan HDL, serta kerentanan terhadap infeksi saluran kemih.
Kadar seng di dalam tubuh tergantung dari jumlah seng yang dikonsumsi pada makanan. Seng penting untuk kesehatan kulit, penyembuhan luka, dan pertumbuhan. Kebanyakan seng yang dikonsumsi dari makanan tidak diserap oleh tubuh. Beberapa makanan yang mengandung seng dalam jumlah banyak antara lain daging, hati, telur, dan makanan laut.
Banyak keadaan yang dapat meningkatkan risiko terjadinya kekurangan seng pada tubuh. Padi yang belum digiling mengandung bahan-bahan seperti serat dan fosfat, yang menghambat penyerapan seng. Mengkonsumsi tanah liat, suatu kebiasaan yang dilakukan oleh orang-orang tertentu, juga menghambat penyerapan seng dan menyebabkan tubuh kekurangan seng.
Akrodermatitis enteropatika merupakan suatu kelainan yang diturunkan dan jarang terjadi, di mana seng tidak dapat diserap. Kelainan ini menyebabkan diare, rambut rontok, dan kekurangan seng di dalam tubuh.
Gejala awal dari kekurangan seng pada tubuh meliputi:
- hilangnya nafsu makan
- perlambatan tumbuh-kembang pada bayi dan anak-anak
- mengalami kerontokan rambut pada sepotong-sepotong area tertentu (patches)
- ruam kulit
- penurunan produksi sperma pada pria
- gangguan sistem imunitas tubuh
- perlambatan dalam penyembuhan luka
Jika wanita hamil mengalami kekurangan seng (zinc), bayi yang dikandungnya dapat memiliki kelainan dan berat badan kurang dari yang diharapkan saat lahir. Pada akrodermatitis enteropatika, gejala-gejala biasanya muncul ketika bayi yang terkena disapih.
Orang jarang mengkonsumsi seng dalam jumlah yang terlalu banyak. Biasanya kelebihan seng dalam tubuh terjadi akibat mengkonsumsi makanan atau minuman asam yang dikemas pada tempat yang dilapisi oleh seng. Pada pabrik tertentu, menghirup asap zinc oxide dapat menyebabkan kelebihan seng dalam tubuh.
Orang-orang yang mengalami kelebihan seng dalam tubuh dapat mengalami rasa besi pada mulut, demikian juga mual, muntah, dan diare. Mengkonsumsi seng sebanyak 1 gram atau lebih, sekitar 70 kali dari dosis yang dianjurkan (RDA) per hari, dapat berakibat fatal. Menghirup asap zinc oxide dapat menyebabkan nafas yang cepat, berkeringat, demam, dan rasa besi pada mulut, kelainan ini disebut metal fume fever. Mengkonsumsi seng terlalu banyak untuk jangka panjang dapat menurunkan penyerapan tembaga (copper), sehingga terjadi anemia, dan mengganggu sistem imun.